Pergi ke beaten bark exhibition pada tanggal 2 november 2016 bagaikan menjelajahi lorong waktu dari masa ke masa kerajinan kulit kayu.
Pas datang kita akan disambut dengan senyuman mba penerima tamu, setelah kita absensi selesai kita akan menjumpai mas fit yang sedang memperagakan cara membuat kulit kayu, kulit kayu dari pohon saeh .mas fit memperagakan langkah demi langkah membuat kulit kayu. sambil menikmati indahnya seni kulit kayu kita disuguhkan dari alunan petikan alat music sapeq dari kalimatan timur.
pohon saeh yang dijadikan kertas dari kulit kayu |
Memasuki ruangan pameran kita akan mencium wanginya bunga melati dan daun pandan yang memenuhi ruangan ini. Kita akan dibawa memasuki ruang pameran seni kulit kayu yang bisa di aplikasikan pada masa sekarang. seni kulit kayu tak hanya di buat sebagai kertas akan tetapi di jadikan beraneka ragam bahan kerajinan seperti mini drees kulit kayu, tas dari kulit kayu, lukisan, dll.
mba intan desainer tas dan baju dari kulit kayu |
Seni kulit kayu sudah ada sejak zaman dahulu kala, hal ini bisa kita lihat di pameran ini .koleksi yang ditunjukan tak hanya dari museum tektil Jakarta akan tetapi juga beragam koleksi dari beragam museum di indonesia seperti museum Kalimantan dll.
Zaman dahulu Pengaplikasikan kulit kayu tak hanya di gunakan sebagai bahan membuat kertas yang akan di gunakan sebagai kertas buat menulis alquran, akan tetapi bisa digunakan untuk berbagai aplikasi seperti sebagai seni hiasan dekoratif dari papua, busana pengantin pada suku kubu..
Bagi pengunjung yang ingin mengetahui perjalanan panjang dari masa ke masa seni kulit kayu bisa menggunakan secara digital computer yang telah di sediakan.
bagi yang ingin memiliki baju dari kulit kayu ataupun aneka ragam aplikasi dari kulit kayu seperti topi penutup kepala dll bisa membelinya di pameran ini .
Jadi jangan ragu dan sunkan untuk datang menyaksikan pameran ini karna pameran ini di buka sampai 30 november 2016 .
Jadi jangan ragu dan sunkan untuk datang menyaksikan pameran ini karna pameran ini di buka sampai 30 november 2016 .
No comments