Pantun:
Ada kripik singkong.
Dimakan sambil bermain internet.
Eh, daripada kita bengong
Bikin usaha menambah untuk menambah dompet.
Mpo hari ini mau cerita nih, tentang kisah, taruhan dengan modal sertifikat rumah. Pas baca kalimat awal, tapi jangan kaget gitu dong. Kisah ini ingin, Mpo bagi kepada pembaca blog Mpo karena Mpo ketemu sama Ade. Ayo tebak yang namanya Ade, berjenis kelamin perempuan atau laki-laki?
Nah, kalau kamu menjawab perempuan , cepek buat kamu . Ade seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Tanggerang. Suaminya adalah orang yang berani menyakinkan ayah dan ibunya untuk menggadaikan sertifikat rumah tinggal demi sebuah usaha.
Tidaklah mudah meyakinkan orangtua apalagi rumah tersebut adalah rumah utama dan hanya satu yang di miliki orangtuanya. Jika sang anak tidak mampu membayar cicilan kredit bank maka Ade sekeluarga harus tinggal di rumah petakan.
Pendidikan pasutri ini adalah SMU dan mereka ingin membuka usaha warnet. Hem, nampaknya usaha warnet masih berkembang dan menguntungkan untuk daerah Tanggerang. Kalau di kawasan rumah Mpo, usaha warnet sudah banyak yang gulung tikar.
Permohonan kredit Rp 20.000.000 suami Ade di kabulkan oleh bank, tinggal ia harus menekuni usaha tersebut dengan sungguh sungguh. Pangsa pasar adalah banyak yang belum memiliki laptop/daskop dan tempatnya strategis sehingga menarik daya pengunjung warnet. Karena usaha rumahan maka Ade suka bergantian dengan suaminya menjaga warnet.
Sebagai istri, ia menjaga anak, jaga warnet dan menyalurkan hoby nya. Hoby yang dari dulu, Mpo sudah mengetahuinya, yaitu jualan keripik singkong pedas dan aneka cemilan lainnya. Mertua ade berjualan makanan matang jadi pantas saja pengunjung betah dan lupa waktu saat berselencar dunia maya, mereka bisa mencicipi makanan dan cemilan.
Dalam usaha warnet harus di dukung dengan internet, computer dan printer. Era zaman now, produk printer haruslah yang bisa serba guna, kuat, menghasilkan warna bagus dan harga gak mahal mahal amat serta kualitas cetakan yang memuaskan. Nah, berkat kemauan, usaha dan dukungan keluarga akhirnya sertifikat rumah bisa di pegang kembali oleh mertua Ade alias lunas cicilan bank. Itulah sedikit cerita Mpo mengenai Ade.
Lain Ade, lain Adit. Ih pada nanya deh, siapa tuh? Adit itu sepupu Mpo yang hoby bermain gadget, sampai sampai bilang sama emak nya “Mama, aku lagi ngumpulin uang agar Adit punya cita cita mau punya usaha warnet di bekasi”. Nah, kalau Adit ini adalah seorang anak yatim yang tinggal di rumah kontrakan kecil di Bekasi. Pastinya sangat tidak mudah memproleh modal usaha warnet, apalagi ia hanya bekerja sebagai serabutan.
Reaksi Mpo saat mendengar cita-cita sepupu Mpo, langsung saja Mpo cerita tentang keberhasilan ade. Trik dan strategi yang ade jalankan serta semangat Ade membangun usaha pastinya memacu Adit untuk lebih maju.
Sekalian aja Mpo ngasih bahan yang Mpo dapatkan sewaktu datang ke acara blogger. “Dit, hasil cetakan foto dari Brother printer itu cakep banget, kaya hidup fotonya”. Emangnya ada produk apa mba? tanya Adit. Seri DCP T310 itu seri paling baru, bisa print, copy dan scan. Seri ini bisa menggunakan tinta dye ink sehingga kualitas print bagus, gak meleber, warna cakep dah. Sehingga gak malu maluin sama pelanggan dan harga cetakan foto jatuhnya Rp1000 (Hasil cetakan printer Brother bisa lihat pada foto di atas, saat Mpo lagi narsis). Printer Brother bisa mencetak 6500 halaman hitam putih dan 5000 untuk halaman berwarna Printer handal dengan kecepatan cetak 12/10ipm yang bisa di andalkan membangun usaha rumahan.
Langsung saja, Adit mengeluarkan hadphone dan mencatat seri tersebut agar tidak lupa dan semoga impian Adit terwujud. Nah kalau kamu, masih adakah warnet di rumah mu? Ketak ketik dong di kolom komentar
Ada kripik singkong.
Dimakan sambil bermain internet.
Eh, daripada kita bengong
Bikin usaha menambah untuk menambah dompet.
Mpo hari ini mau cerita nih, tentang kisah, taruhan dengan modal sertifikat rumah. Pas baca kalimat awal, tapi jangan kaget gitu dong. Kisah ini ingin, Mpo bagi kepada pembaca blog Mpo karena Mpo ketemu sama Ade. Ayo tebak yang namanya Ade, berjenis kelamin perempuan atau laki-laki?
Nah, kalau kamu menjawab perempuan , cepek buat kamu . Ade seorang ibu rumah tangga yang tinggal di Tanggerang. Suaminya adalah orang yang berani menyakinkan ayah dan ibunya untuk menggadaikan sertifikat rumah tinggal demi sebuah usaha.
Tidaklah mudah meyakinkan orangtua apalagi rumah tersebut adalah rumah utama dan hanya satu yang di miliki orangtuanya. Jika sang anak tidak mampu membayar cicilan kredit bank maka Ade sekeluarga harus tinggal di rumah petakan.
Pendidikan pasutri ini adalah SMU dan mereka ingin membuka usaha warnet. Hem, nampaknya usaha warnet masih berkembang dan menguntungkan untuk daerah Tanggerang. Kalau di kawasan rumah Mpo, usaha warnet sudah banyak yang gulung tikar.
Permohonan kredit Rp 20.000.000 suami Ade di kabulkan oleh bank, tinggal ia harus menekuni usaha tersebut dengan sungguh sungguh. Pangsa pasar adalah banyak yang belum memiliki laptop/daskop dan tempatnya strategis sehingga menarik daya pengunjung warnet. Karena usaha rumahan maka Ade suka bergantian dengan suaminya menjaga warnet.
Sebagai istri, ia menjaga anak, jaga warnet dan menyalurkan hoby nya. Hoby yang dari dulu, Mpo sudah mengetahuinya, yaitu jualan keripik singkong pedas dan aneka cemilan lainnya. Mertua ade berjualan makanan matang jadi pantas saja pengunjung betah dan lupa waktu saat berselencar dunia maya, mereka bisa mencicipi makanan dan cemilan.
Dalam usaha warnet harus di dukung dengan internet, computer dan printer. Era zaman now, produk printer haruslah yang bisa serba guna, kuat, menghasilkan warna bagus dan harga gak mahal mahal amat serta kualitas cetakan yang memuaskan. Nah, berkat kemauan, usaha dan dukungan keluarga akhirnya sertifikat rumah bisa di pegang kembali oleh mertua Ade alias lunas cicilan bank. Itulah sedikit cerita Mpo mengenai Ade.
Lain Ade, lain Adit. Ih pada nanya deh, siapa tuh? Adit itu sepupu Mpo yang hoby bermain gadget, sampai sampai bilang sama emak nya “Mama, aku lagi ngumpulin uang agar Adit punya cita cita mau punya usaha warnet di bekasi”. Nah, kalau Adit ini adalah seorang anak yatim yang tinggal di rumah kontrakan kecil di Bekasi. Pastinya sangat tidak mudah memproleh modal usaha warnet, apalagi ia hanya bekerja sebagai serabutan.
Reaksi Mpo saat mendengar cita-cita sepupu Mpo, langsung saja Mpo cerita tentang keberhasilan ade. Trik dan strategi yang ade jalankan serta semangat Ade membangun usaha pastinya memacu Adit untuk lebih maju.
Sekalian aja Mpo ngasih bahan yang Mpo dapatkan sewaktu datang ke acara blogger. “Dit, hasil cetakan foto dari Brother printer itu cakep banget, kaya hidup fotonya”. Emangnya ada produk apa mba? tanya Adit. Seri DCP T310 itu seri paling baru, bisa print, copy dan scan. Seri ini bisa menggunakan tinta dye ink sehingga kualitas print bagus, gak meleber, warna cakep dah. Sehingga gak malu maluin sama pelanggan dan harga cetakan foto jatuhnya Rp1000 (Hasil cetakan printer Brother bisa lihat pada foto di atas, saat Mpo lagi narsis). Printer Brother bisa mencetak 6500 halaman hitam putih dan 5000 untuk halaman berwarna Printer handal dengan kecepatan cetak 12/10ipm yang bisa di andalkan membangun usaha rumahan.
Langsung saja, Adit mengeluarkan hadphone dan mencatat seri tersebut agar tidak lupa dan semoga impian Adit terwujud. Nah kalau kamu, masih adakah warnet di rumah mu? Ketak ketik dong di kolom komentar
No comments