Mulai dari langkah awal menuju tangga kesuksesan |
Sore adalah waktu yang tepat untuk kumpul teman maupun keluarga. Di sekitar rumah Mpo menjelang sore tiba, anak anak bermain games online mobile legend. Aksi para pahlawan beradu tanding dengan para penjahat sangatlah menarik perhatian.Apalagi bila aksi membrantas penjahat ini di lakukan secara bersama sama.
Suara riuh terkadang di iringi dengan suara “Gimana sih, harusnya di cegat”. Itulah kekecewaan ketika jagoan kita kalah.akan tetapi terkadang juga satu suara yang makin heboh, bahkan sampai berdiri sambil berkata “yes, kita menang”.
Selain keasikan dalam bermain games secara berkelompok, ada dampak negative yaitu kecanduan gadget. Mengutip dari media online Liputan6.com pada tanggal 23 Januari 2018, dampak negative tersebut adalah
A. interaksi terlambat
Anak yang senang bermain gawai akan sulit bersosialisasi dengan lingkungannya, hal ini di sebabkan dengan sang anak fokus pada permainan gadgetnya. Hal ini membuat sang anak malas mengerjakan pekerjaan rumah
B. Respon visual
Di saat sang anak mendapat penjelasan dari guru maka responnya tidak begitu cepat bila dibandingkan dengan rangsangan visual/gambar sehingga sang anak lebih merasa bosan berada di dalam kelas.
C. Menganggu kesehatan
Anak anak yang sering bermain gadget akan merasa kaku pada leher dan otot, merasa cepat lelah. Anak anak yang suka bermain gadget sambil nyemil bisa menyebabkan anak menjadi obesitas.
Seram ya, jika kecanduan pada anak menimpa anak kita, lalu apa sih yang harus orangtua lakukan jika sang anak tidak mengalami kecanduan.
1. Hak milik gadget ada di orangtua
Sebelum membeli gadget, seorang anak harus di berikan perjanjian, bahwa gadget adalah milik orangtua. Jika orangtua sudah melihat dampak kecanduan pada anak maka orangtua yang akan mengambil kembali gadget tersebut.
2. Tantrum pada anak
Ketika gadget di ambil oleh sang anak maka disinilah awal yang akan membuat sang anak menjadi tantrum .
Banyak ekspresi yang akan di keluarkan dan di ungkapkan sang anak, mulai dati marah-marah, menangis, berkata kasar kepada orangtua hingga memecahkan barang barang yang ada di sekitar.
3. Sikap orangtua
Menanggapi sikap tantrum pada anak adalah membiarkan anak bersikap tantrum dan orangtua tetap pada pendirian bahwa sang anak harus mengurangi bermain gadget.
Banyak pasangan yang menyerah di tengah jalan dan memberikan kembali gadget tersebut pada anak. Ingatlah masa depan sang anak pada orangtua, pastinya para orangtua tidak ingin kecanduan gadget ini berlanjut dan membuat sang anak kehilangan masa depannya.
Suara riuh terkadang di iringi dengan suara “Gimana sih, harusnya di cegat”. Itulah kekecewaan ketika jagoan kita kalah.akan tetapi terkadang juga satu suara yang makin heboh, bahkan sampai berdiri sambil berkata “yes, kita menang”.
Selain keasikan dalam bermain games secara berkelompok, ada dampak negative yaitu kecanduan gadget. Mengutip dari media online Liputan6.com pada tanggal 23 Januari 2018, dampak negative tersebut adalah
A. interaksi terlambat
Anak yang senang bermain gawai akan sulit bersosialisasi dengan lingkungannya, hal ini di sebabkan dengan sang anak fokus pada permainan gadgetnya. Hal ini membuat sang anak malas mengerjakan pekerjaan rumah
B. Respon visual
Di saat sang anak mendapat penjelasan dari guru maka responnya tidak begitu cepat bila dibandingkan dengan rangsangan visual/gambar sehingga sang anak lebih merasa bosan berada di dalam kelas.
C. Menganggu kesehatan
Anak anak yang sering bermain gadget akan merasa kaku pada leher dan otot, merasa cepat lelah. Anak anak yang suka bermain gadget sambil nyemil bisa menyebabkan anak menjadi obesitas.
Seram ya, jika kecanduan pada anak menimpa anak kita, lalu apa sih yang harus orangtua lakukan jika sang anak tidak mengalami kecanduan.
1. Hak milik gadget ada di orangtua
Sebelum membeli gadget, seorang anak harus di berikan perjanjian, bahwa gadget adalah milik orangtua. Jika orangtua sudah melihat dampak kecanduan pada anak maka orangtua yang akan mengambil kembali gadget tersebut.
2. Tantrum pada anak
Ketika gadget di ambil oleh sang anak maka disinilah awal yang akan membuat sang anak menjadi tantrum .
Banyak ekspresi yang akan di keluarkan dan di ungkapkan sang anak, mulai dati marah-marah, menangis, berkata kasar kepada orangtua hingga memecahkan barang barang yang ada di sekitar.
3. Sikap orangtua
Menanggapi sikap tantrum pada anak adalah membiarkan anak bersikap tantrum dan orangtua tetap pada pendirian bahwa sang anak harus mengurangi bermain gadget.
Banyak pasangan yang menyerah di tengah jalan dan memberikan kembali gadget tersebut pada anak. Ingatlah masa depan sang anak pada orangtua, pastinya para orangtua tidak ingin kecanduan gadget ini berlanjut dan membuat sang anak kehilangan masa depannya.
Ibu Mia dan Elizabeth |
“Perlu satu suara”, hal ini di ungkapkan oleh Elizabeth T Santosa, seorang psikolog dalam acara Mom Blogger Gathering bersama SIS Bona Vista pada tanggal 31 Agustus 2018.
Satu suara ini di perlukan kekompakan antara suami istri dan keluarga besar seperti kakek ataupun nenek.
Satu suara untuk mendidik sang anak agar tidak kecanduan gadget. Selain satu suara juga perlu kekompakan dalam menerapakan pemberian hukuman untuk tidak memakai gadget.
Perlu di ingatkan pula bahwa hal ini kita lakukan demi masa depan sang anak yang lebih baik lagi.
4. Mainan tradisional.
“Gadget diambil berarti aku tidak bisa main lagi dong momy” pastinya pertanyaan itulah yang akan di ungkapkan oleh sang anak.
Sang anak bisa melakukan permainan bersama sama dengan orangtua seperti mewarnai bersama dan bermain permainan tradisional. conglak adalah permainan tradisional yang bisa dilakukan oleh Elizabeth bersama sang anak.
5. Sekolah
Sekolah sebagai rumah kedua sang anak juga harus memberikan aturan yang jelas mengenai gadget. Tidak hanya aturan yang jelas akan tetapi hukuman pada anak yang melanggar aturan gadget.
SIS adalah singkatan Singapore International School yang sudah berdiri dari 1996,salah satu sekolah international yang menerapkan aturan yang jelas mengenai gadget.
Di sekolah bertaraf international ini para siswanya dilarang untuk memainkan gadget pribadi di sekolah, Jika sang siswa membawa gadget maka hanya di taruh di loker dan gadget tersebut di pergunakan untuk komunikasi saat penjemputan pulang sekolah.
Di saat para siswa belajar dan membuka internet untuk menyelesaikan tugas maka sistem IT di SIS telah mengunci website yang berkonten negatif.
SIS yang mempunyai 7 cabang yaitu Bona Vista Raya, Kelapa Gading,Pantai indah kapuk, Semarang,Palembang,Medan dan Cilegon. Sekolah ini mendidik anak anak mulai dari pra sekolah hingga jenjang SMA kelas 3 yang berdasarkan kurikulim International.
Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup lengkap dan didukung dengan tenaga guru di bidangnya. Mpo dan para blogger menyempatkan untuk keliling sekolah. Kedisplinan dan kerapian mulai di terapkan di sekolah ini, dimana para siswa menaruh tas, sepatu di loker dengan rapi.
Satu suara ini di perlukan kekompakan antara suami istri dan keluarga besar seperti kakek ataupun nenek.
Satu suara untuk mendidik sang anak agar tidak kecanduan gadget. Selain satu suara juga perlu kekompakan dalam menerapakan pemberian hukuman untuk tidak memakai gadget.
Perlu di ingatkan pula bahwa hal ini kita lakukan demi masa depan sang anak yang lebih baik lagi.
4. Mainan tradisional.
“Gadget diambil berarti aku tidak bisa main lagi dong momy” pastinya pertanyaan itulah yang akan di ungkapkan oleh sang anak.
Sang anak bisa melakukan permainan bersama sama dengan orangtua seperti mewarnai bersama dan bermain permainan tradisional. conglak adalah permainan tradisional yang bisa dilakukan oleh Elizabeth bersama sang anak.
5. Sekolah
Sekolah sebagai rumah kedua sang anak juga harus memberikan aturan yang jelas mengenai gadget. Tidak hanya aturan yang jelas akan tetapi hukuman pada anak yang melanggar aturan gadget.
SIS adalah singkatan Singapore International School yang sudah berdiri dari 1996,salah satu sekolah international yang menerapkan aturan yang jelas mengenai gadget.
Di sekolah bertaraf international ini para siswanya dilarang untuk memainkan gadget pribadi di sekolah, Jika sang siswa membawa gadget maka hanya di taruh di loker dan gadget tersebut di pergunakan untuk komunikasi saat penjemputan pulang sekolah.
Di saat para siswa belajar dan membuka internet untuk menyelesaikan tugas maka sistem IT di SIS telah mengunci website yang berkonten negatif.
SIS yang mempunyai 7 cabang yaitu Bona Vista Raya, Kelapa Gading,Pantai indah kapuk, Semarang,Palembang,Medan dan Cilegon. Sekolah ini mendidik anak anak mulai dari pra sekolah hingga jenjang SMA kelas 3 yang berdasarkan kurikulim International.
Fasilitas yang ada di sekolah ini cukup lengkap dan didukung dengan tenaga guru di bidangnya. Mpo dan para blogger menyempatkan untuk keliling sekolah. Kedisplinan dan kerapian mulai di terapkan di sekolah ini, dimana para siswa menaruh tas, sepatu di loker dengan rapi.
Loker |
Budaya gemar membaca sangat di terapkan di sekolah ini dimana setiap siswa diberikan waktu 30 menit untuk datang ke perpustakaan sebelum menerima pelajaran di kelas.
Kebiasaan hoby membaca yang di terapkan di sekolah bisa di lanjutkan di rumah sehingga sang anak bisa melupakan bermain game online.
Kebiasaan hoby membaca yang di terapkan di sekolah bisa di lanjutkan di rumah sehingga sang anak bisa melupakan bermain game online.
Perpustakaan |
Walaupun sekolah ini International, akan tetapi tetap menerapkan budaya Indonesia yaitu sopan santun dengan memberikan senyum sapa seorang murid terhadap guru atau pegawai sekolah.
Yang menarik perhatian Mpo, adanya club seni di sekolah ini. Mr John,guru seni yang berwarga negaran asing ini sangat fasih berbahasa Indonesia. Sikapnya yang kocak dan penuh perhatian, membawanya di segani para murid dan orangtua murid.
Banyak sekali hasil karya yang di pajangkan di sekolah ini, salah satunya adalah pembuatan topeng, kantong semar, becak dll.
Oh ya, club seni ini bisa juga di ikuti oleh orangtua dan siswa sehingga bisa membangun ikatan yang kuat . Selain itupula, kegiatan seni ini,bisa di praktekan di rumah untuk mengisi waktu sehingga anak lupa bermain gadget.
Yang menarik perhatian Mpo, adanya club seni di sekolah ini. Mr John,guru seni yang berwarga negaran asing ini sangat fasih berbahasa Indonesia. Sikapnya yang kocak dan penuh perhatian, membawanya di segani para murid dan orangtua murid.
Banyak sekali hasil karya yang di pajangkan di sekolah ini, salah satunya adalah pembuatan topeng, kantong semar, becak dll.
Oh ya, club seni ini bisa juga di ikuti oleh orangtua dan siswa sehingga bisa membangun ikatan yang kuat . Selain itupula, kegiatan seni ini,bisa di praktekan di rumah untuk mengisi waktu sehingga anak lupa bermain gadget.
Seni |
Di akhir tulisan ini Mpo mau berpantun ria,
Sekolah international bisa jadi pilihan
Agar cita cita mudah digapai.
Tambah kuat hubungan ikatan
Kompak satu suara agar masalah kecanduan gadget bisa selesai.
Sekolah international bisa jadi pilihan
Agar cita cita mudah digapai.
Tambah kuat hubungan ikatan
Kompak satu suara agar masalah kecanduan gadget bisa selesai.
No comments