Puncak Monas merupakan salah satu tujuan wisata murah meriah untuk keluarga
sebenarnya Monas bukan merupakan tujuan wisata Mpo. Terasa aneh ya, jika banyak orang yang rela ngantri berjam-jam untuk melihat pemandangan ibukota.
Mpo dan teman Mpo memilih Car Free Day sebagai destinasi olahraga sekaligus wisata cuci mata.
Biasanya kalau Mpo ke monas menikmati udara bersih dan duduk di rumputan. melepaskan rasa lelah setelah mengenjot sepeda selama 20-30 menit dari rumah.
Terkadang kami juga ikutan berbagai acara yang sedang di selenggarakan di Monas seperti senam bersama ataupun download aplikasi untuk mendapatkan souvernir.
sampai akhirnya niat kami berubah, yang awalnya sebelum datang ke monas kami hanya berniat untuk senam di monas lalu berubah untuk naik ke puncak Monas.
Ya sudahlah, ayo kita naik dan kami membiarkan sepeda kami terparkir di halaman tempat erobik. Untuk menjaga keselamatan sepeda maka kami mengemboknya. Tidak lucu dong pas turun dari puncak monas maka sepeda kami rela hilang dan pulang jalan kaki
Arsitek Monas yang sekarang kita lihat merupakan rancangan hasil lomba arsitektur di tahun 1955.
Frederich Silaban salah satu peserta yang telah memikat hati juri di kala itu. Rancangan Frederich Silaban memenuhi kreteria mengambarkan karekter bangsa.
Rancangan bangunan diperlihatkan oleh Soekarno yang sewaktu itu menjabat sebagai Presiden RI. Akan tetapi rancangan Frederich Silaban di tolak dengan alasan biaya yang cukup besar sedangkan ekonomi di saat itu masih morat-marit.
Pembangunan Monas terhenti sejenak dan pada sekitar tahun 1960 rancangan itu dilanjutkan oleh R.M. Soedarsono.
Presiden Soekarno menyarankan agar memasukan angka 17, 8 dan 45 dalam pembangunan Monas
Pembangunan Monas di mulai ditahun 1961 dan pembangunan tersebut selesai di tahun 1975. Ya kira-kira memakan waktu 14 tahun dengan tiga kali tahapan pembangunan. Sampai akhirnya presiden Soekarno meresmikan Monas 12 Juli 1975.
Naik ke puncak Monas untuk melihat kota Jakarta merupakan pemandangan yang indah. untuk itu kesempatan seperti ini tidak boleh di sia-siakan, oleh karena itu kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini
Pertama, pergi ke Monas di pagi hari.
Niat untuk pergi ke Monas harus di imbangi dengan bangun pagi. Yap, bangun pagi-pagi sekali, bebenah dan langsung saja melangkahkan kaki ke Monas.
Mpo menyarankan nih, teman-teman online bisa datang sebelum loket pendaftaran di buka sekitar pukul 8. Hal ini bisa menghindari antrian yang cukup panjang.
Kedua, Membawa Jack Card
Kartu elektronik ini bisa di gunakan untuk menikmati fasilitas busway, toll, belanja hingga tempat wisata di Jakarta.
Saat ke Monas kita harus membeli kartu ini seharga Rp20.000 dan mengisi untuk pembayaran tiket Rp15.000.
Nah jikalau teman-teman online mempunyai kartu Jack Card hendaknya teman-teman membawa dari rumah sehingga kita tidak perlu lagi membeli kartu.
Asik khan kalau kita bisa berhemat pastinya akan menyenangkan, lumayan buat makan pecel di CFD.
Ketiga, Cuaca
Sebelum pergi ke Monas hendaknya teman-teman online memperhatikan cuaca di Jakarta.
Kalau perlu pantengin deh twitter BMKG untuk melihat kondisi cuaca. Kita perlu mengetahui cuaca agar kita bisa melihat secara jelas indahnya pemandangan ibukota.
Keempat, Jangan pergi saat liburan anak sekolah.
Monas merupakan tempat wisata merakyat dan pendidikan bagi anak-anak. Alangkah indahnya pemandangan kota Jakarat merupakan daya tarik tersendiri bagi anak-anak.
Di saat liburan anak sekolah biasanya banyak pengunjung yang mampir jalan-jalan ke Monas.
Untuk yang membawa anggota keluarga yang ingin menikmati Monas bisa menunda kepergian ke Monas
Kelima, Sabar
Para pengunjung Monas harus bersabar untuk mencapai puncak Monas hal ini di akibatkan penuhnya pengunjung Monas dan lift cuma satu .
Sebelum naik ke atas monas di usahakan perut dalam kondisi kenyang biar tidak masuk angin.
di akhir cerita ini Mpo mau berbalas pantun.
Bang Sandi baru datang dari ciamis
Ayo kita mandi, lihat kota jakarta dari puncak Monas.
sebenarnya Monas bukan merupakan tujuan wisata Mpo. Terasa aneh ya, jika banyak orang yang rela ngantri berjam-jam untuk melihat pemandangan ibukota.
Mpo dan teman Mpo memilih Car Free Day sebagai destinasi olahraga sekaligus wisata cuci mata.
Biasanya kalau Mpo ke monas menikmati udara bersih dan duduk di rumputan. melepaskan rasa lelah setelah mengenjot sepeda selama 20-30 menit dari rumah.
Terkadang kami juga ikutan berbagai acara yang sedang di selenggarakan di Monas seperti senam bersama ataupun download aplikasi untuk mendapatkan souvernir.
sampai akhirnya niat kami berubah, yang awalnya sebelum datang ke monas kami hanya berniat untuk senam di monas lalu berubah untuk naik ke puncak Monas.
Ya sudahlah, ayo kita naik dan kami membiarkan sepeda kami terparkir di halaman tempat erobik. Untuk menjaga keselamatan sepeda maka kami mengemboknya. Tidak lucu dong pas turun dari puncak monas maka sepeda kami rela hilang dan pulang jalan kaki
Sebelum naik ke puncak Monas, mari mengenal sejarah Monas
Arsitek Monas yang sekarang kita lihat merupakan rancangan hasil lomba arsitektur di tahun 1955.
Frederich Silaban salah satu peserta yang telah memikat hati juri di kala itu. Rancangan Frederich Silaban memenuhi kreteria mengambarkan karekter bangsa.
Rancangan bangunan diperlihatkan oleh Soekarno yang sewaktu itu menjabat sebagai Presiden RI. Akan tetapi rancangan Frederich Silaban di tolak dengan alasan biaya yang cukup besar sedangkan ekonomi di saat itu masih morat-marit.
Pembangunan Monas terhenti sejenak dan pada sekitar tahun 1960 rancangan itu dilanjutkan oleh R.M. Soedarsono.
Presiden Soekarno menyarankan agar memasukan angka 17, 8 dan 45 dalam pembangunan Monas
Pembangunan Monas di mulai ditahun 1961 dan pembangunan tersebut selesai di tahun 1975. Ya kira-kira memakan waktu 14 tahun dengan tiga kali tahapan pembangunan. Sampai akhirnya presiden Soekarno meresmikan Monas 12 Juli 1975.
Sebelum melihat kota Jakarta dari puncak Monas ada beberapa hal yang harus kita perhatikan.
Naik ke puncak Monas untuk melihat kota Jakarta merupakan pemandangan yang indah. untuk itu kesempatan seperti ini tidak boleh di sia-siakan, oleh karena itu kita harus memperhatikan hal-hal berikut ini
Pertama, pergi ke Monas di pagi hari.
Niat untuk pergi ke Monas harus di imbangi dengan bangun pagi. Yap, bangun pagi-pagi sekali, bebenah dan langsung saja melangkahkan kaki ke Monas.
Mpo menyarankan nih, teman-teman online bisa datang sebelum loket pendaftaran di buka sekitar pukul 8. Hal ini bisa menghindari antrian yang cukup panjang.
Kedua, Membawa Jack Card
Kartu elektronik ini bisa di gunakan untuk menikmati fasilitas busway, toll, belanja hingga tempat wisata di Jakarta.
Saat ke Monas kita harus membeli kartu ini seharga Rp20.000 dan mengisi untuk pembayaran tiket Rp15.000.
Nah jikalau teman-teman online mempunyai kartu Jack Card hendaknya teman-teman membawa dari rumah sehingga kita tidak perlu lagi membeli kartu.
Asik khan kalau kita bisa berhemat pastinya akan menyenangkan, lumayan buat makan pecel di CFD.
Ketiga, Cuaca
Sebelum pergi ke Monas hendaknya teman-teman online memperhatikan cuaca di Jakarta.
Kalau perlu pantengin deh twitter BMKG untuk melihat kondisi cuaca. Kita perlu mengetahui cuaca agar kita bisa melihat secara jelas indahnya pemandangan ibukota.
Indahnya Ibukota |
Monas merupakan tempat wisata merakyat dan pendidikan bagi anak-anak. Alangkah indahnya pemandangan kota Jakarat merupakan daya tarik tersendiri bagi anak-anak.
Di saat liburan anak sekolah biasanya banyak pengunjung yang mampir jalan-jalan ke Monas.
Untuk yang membawa anggota keluarga yang ingin menikmati Monas bisa menunda kepergian ke Monas
Kelima, Sabar
Para pengunjung Monas harus bersabar untuk mencapai puncak Monas hal ini di akibatkan penuhnya pengunjung Monas dan lift cuma satu .
Sebelum naik ke atas monas di usahakan perut dalam kondisi kenyang biar tidak masuk angin.
Ayo ke monas |
Bang Sandi baru datang dari ciamis
Ayo kita mandi, lihat kota jakarta dari puncak Monas.
No comments