Alzheimer merupakan penyakit yang umumnya banyak penderita dari kaum lansia. bagi orang awam, nampak lumrah jikalau orang tua kita menderita penyakit ini.
akan tetapi kita sebagai keluarga terdekat merasa sedih ketika melihat orangtua kita tidak bisa lagi mengenali kita.
Tidaklah mudah menerima takdir ketika dihadapkan pada kenyataan bahwa kita mempunyai keluarga Alzheimer.
Masih lekat dalam ingatan mpo ketika membaca status WhatsApp seorang teman yang kehilangan bapaknya yang menderita Alzheimer.
Hari itu sangat ayah pergi ketika sang anak sedang mencuci baju dan ia lupa kunci pintu rumah. Ia berupaya keras mencari sang ayah di kompleks perumahan akan tetapi tidak membuahkan hasil.
panik dan rasa cemas mulai menghampiri dirinya ketika sampai malam hari sang ayah belum kelihatan batang hidung nya.
Banyak usaha yang ia lakukan seperti memanfaatkan jaringan sosial media untuk mencari sang ayah yang telah pergi.
upaya menemukan sangat ayah tidak hanya mencari secara langsung akan tetapi ia juga mendatangi panti jompo dinas sosial.
ia juga menyebarkan plamfet foto orang hilang di setiap tiang listrik. ia sangat berharap ada orang baik yang mau mengantarkan sangat ayah pulang ke rumah.
Hari demi hari membuat ia diliputi rasa bersalah sampai akhirnya di hari ketiga membuat laporan orang hilang kepada pihak berwajib.
sampai akhirnya usaha yang ia lakukan membuahkan hasil, sang ayah ditemukan. Rasa bahagia dan syukur ia panjatan kepada Allah SWT dan ia berjanji akan menjaga lebih ketat lagi agar tidak kehilangan sang ayah.
Nah, dari cerita diatas kita mengetahui bahwa penderita Alzheimer memang perlu pengawasan keluarga.
Sekilas mengenai Alzheimer
Pengetahuan Mpo bertambah saat mengikuti webinar Alzheimer pada tanggal 20 September 2020 yang menghadirkan praktisi kesehatan yang berkompeten .
pasti teman-teman online hanya mengenal pikun daripada alzheimer. Alzheimer ditemukan oleh seorang psikiater bernama Alois Alzheimer di tahun 1951.
dr. Sri Budhi Rianawati, Sp.S(K) yang menyatakan "Alzheimer merupakan penurunan fungsi otak seperti penurunan daya ingat, kecepatan berpikir dan perilaku.
ada lima puluh juta orang di Indonesia yang mengalami Alzheimer, dalam kurun waktu setiap tiga detik ada kasus Alzheimer dengan rata-rata usia penderita diatas 65 tahun".
ada 10 gejala Alzheimer yang harus menjadi perhatian oleh seluruh anggota keluarga.
Ridho merawat penderita Alzheimer
mempunyai orangtua penderita Alzheimer memang memerlukan keridhoan dalam merawatnya.
Kata-kata ridho memang tidaklah semudah saat kita mengucapkan. pasti ada rasa kesal, jengkel dan marah-marah melihat tingkah laku orangtua akan tetapi jika kita ridho maka akan berdampak pada kesehatan orang yang merawat penderita Alzheimer.
Mengkutip kajian tausiah Aa Gym Nastiar bersama dr. Asep Herman selaku ketua IDI cabang Kuningan yang menyatakan bahwa kita ridho dengan ketetapan dari Allah maka kita mempunyai
1. tingkat ketenangan yang cukup tinggi.
2. tingkat stabilitas emosi yang lebih baik
3. kapasitas memori yang lebih bagus
4. Imunitas kita bertambah.
5. kita bisa mengurangi terjadinya stress.
disaat kita ridho maka akan terjadi perubahan mikrobiologisme yang ada di dalam tubuh dengan adanya pengaturan sistem hormonal dan pengaturan sistem di dalam syaraf.
ketika seseorang ridho maka file data di otak akan
mengarah terhadap solusi masalah dan hanya sekitar 20 persen ia akan mengeluh, menyalahkan keadaan.
Bagi teman-teman online yang tidak ridho maka ini terjadi 80 persen terjadi respon stress .
lalu apa yang harus dilakukan oleh keluarga pasien Alzheimer ketika merawat penderita Alzheimer khususnya dimasa pandemi sekarang ini.
Seperti yang kita ketahui bahwa penderita pasien covid-19 banyak terjadi pada manula sehingga diharapkan agar keluarga kita yang menderita Alzheimer tidak tertular penyakit ini.
Menurut Dr. dr Junita Maja Pertiwi, Sp, S(K) menyatakan bahwa keluarga pasien penderita Alzheimer harus menerima kenyataan bahwa keluarga kita menderita Alzheimer. jika orangtua kita sudah tidak bisa berkomunikasi lagi maka kita bisa lewat komunikasi tatapan mata yang lembut, senyuman yang manis dan kebaikan hati sehingga orangtua merasa nyaman di rumah.
Ridho, anaknya rhoma irama
Ridho mempunyai anggota keluarga penderita Alzheimer
Ayo rawat penderita Alzheimer bersama-sama.
Ridho dan hadapi dengan tegar
Kisahnya mirip ayahnya tetangga aku mpo. Padahal wkt hilang katanya masih pake jam tangan yg udah digrafir nama sm telp tp tetap ga ketemu juga smpe bertahun-tahun.
ReplyDeleteTurut berduka cita apa yang dialami tetangganya. Semoga keluarga diberikan ketabahan.
DeleteOh ya terima kasih ya mba Diah telah absen di blog Mpo
Baru beberapa waktu lalu baca buku tentang panti jompo yang diisi oleh para alzheimer. Mau bagi kutipan yang menarik soal itu, ""Yah, banyak sekali yang kita lupa tentang seseorang yang menderita demensia. Kita melihat mereka, dan kita lupa semua kenangan-kenangan dari masa-masa sebelumnya. Secara fisik mereka berada di depanmu dan mereka mengingatkanmu pada orang dari masa yang sudah lama lewat, tapi mereka bukan lagi orang yang sama. Kita mutlak harus melajar menyayangi mereka sebagai pribadi yang sekarang ini.":)
ReplyDeleteTerima kasih atas sharingnya omndut dan Terima kasih pula omndut sudah mampir kesini
DeleteMenarik nih Mpo, sedih ya kalau punya ortu yang alzheimer, gimana coba carinya kalau beliau pergi sendirian, sedangkan apa-apa dia lupa.
ReplyDeleteSaya juga kadang pikun nih, jadi takut juga penyakit lupa kayak gini
penyakit ini memang tidak bisa dibendung, semoga kita selalu diberikan kesehatan ya..
ReplyDeleteIlustrasinya keren mpok, pakai canva bukan?
ReplyDeleteAlhamdullilah ya sekarang pemahaman tentang pikun udah semakin maju
Sehingga ngga lagi dianggap lumrah
Benar sekali mba Maria. Pakai canva. Ayo deh kita rajin bikin canva dan nulis di blog.
DeleteTerima kasih ya mba Maria sudah sudi membaca tulisan Mpo di dalam blog ini
Ah, iya, apapun keadaan ortu Kita perlu ridho menerima. Inget dulu mereka tulus mencintai Kita. Alzheimer tak hanya bisa terjadi pada orang tua, kadang ada usia produktif pun bisa kena, ya, Mbak.
ReplyDeleteBenar sekali mba Lia. Jangan sampai deh kita menyiakan orangtua kita.
DeleteTerima kasih mba Lia absen di blog Mpo
Semogaaaa ridho sang anak berbalas pahala dan berkah dunia akherat ya Mpo.
ReplyDeleteKarena memang ujian buat para anak, punya ortu yg alzheimer.
Semoga semuanya sehaaattt
Aamiin. mba Nurul. Surga itu cita-cita yang harus kita dapatkan.
DeleteSemakin sering membaca artikel tentang alzheimer, saya jadi semakin aware untuk menjaga kesehatan dan melakukan hal-hal yang bisa meminimalisir penyakit dimensia ini hinggap ke diri kita. Apalagi di usia yang tidak muda lagi. Semoga dengan sering membaca, menghafal, dan menulis, bisa terhindar dari penyakit ini.
ReplyDeleteAamin semoga anak kita nanti sabar dan ridho merawat orangtua yang terkena penyakit ini
Deletejudulnya udah bikin saya kepo nih mpok, dikira ridho nama orang hehehe. iya bener banget, sudah semestinya bersikap ridho bila ortu kita mengidap alzheimer. semoga Allah membantu kita. Jadi inget cerita drakor nih mpok, yang neneknya kadang kambuh alzheimernya.
ReplyDeletePasti ingat Ridho Rhoma Irama Khan. Terima kasih mba Mia sudah bersilaturahmi ke blog Mpo
DeletePunya orang terdekat yang menderita alzheimer memang perlu pengawasan ekstra ya mpok, kalo nggak ya bisa keluar rumah dan nggak tau jalan pulang
ReplyDeleteNah, itu dia. Kasihan dia dijalan. Terima kasih loh mba Fionaz. Atas partisipasinya dan silahturahmi ke blog Mpo
DeleteAh mpo...
ReplyDeleteTulisannya sangat inspiratif..
Smg ridhonya berbalas surga ya mpo
Aamiin bisa mendapatkan jannah.
DeleteMpo, Alzheimer dan dementia tuh beda yaaa? Temen saya juga ada yang ayahnya alzheimer, dan dia sedih banget nggak bisa ikut ngerawat karena tinggal beda pulau. Kalau nenek saya dementia, Mpo. Yang kena adalah ingatan jangka pendek. Huhuhu, semoga ridho anak-anak yang mengurus orang tua bisa berbuah pahala.
ReplyDeleteSama Mba Alfa sebutannya. Semoga sabar merawat penderita Alzheimer
DeleteAku pernah liat film pendek tentang guru yang bawa Ibunya ke sekolah karena menderita AAlzheimer, sedih banget asli mpok, bikin mewek nontonnya. Memang harus selalu dalam pengawasan keluarga ya pasien Alzheimer ini.
ReplyDeleteFilm yang mengharukan kisah yang mba Sinta ceritakan. Semoga dibalas dengan surga
DeleteSedih banget kisahnya ya Mpo, insya Allah jika ridho merawat orangtua akan berkah dunia akhirat. Sehat-sehat semua yaa
ReplyDeleteAamin Terima kasih atas doanya mba Nani. Doa yang sama untuk mba juga
DeleteMenua dengan pikun ternyata bukanlah suatu hal yang normal ya Mpo... kl ada gejala Alzheimer mestinya dibawa ke dokter syaraf ya agar secepatnya ditangani gak sampai parah.
ReplyDeleteBenar sekali mba Nur. Konsultasi ke dokter dan ikuti terapi salah satu cara pengobatan Alzheimer
DeleteAlzheimer ini kalau bahasa mudahnya pikun ya, kak. Aku baru tau istilah ini. Memang sebagai anak kita kudu ekstra menjaga orang tua kalau udah berumur. Dan tentunya harus selalu sabar.
ReplyDeleteSabar dan ridho kunci merawat pasien Alzheimer
DeleteAku hampir nih papaku alzheimer. Sedikit-sedikit aku dilarang keluar rumah takut aku pulang ke Jakarta. Kadang-kadang lupa sudah makan berapa kali sehari. Aku sedih melihat papaku.
ReplyDeleteThe excellent factor culpable for Alzheimer's illness is expanded age and as the age of the individual builds the danger of this infection likewise increments. alzheimer's disease symptoms
ReplyDelete