Tanpa sengaja Mpo melihat vidoe NLR di tiktok dan saat itulah Mpo berhenti scrolling . di dalam video tersebut ada kisah para penderita kusta. Setelah selesai nonton video, Mpo merasa iba lalu Mpo memutuskan untuk mengklik akunt tiktok NLR.
Ternyata di akun NLR Indonesia lumayan banyak edukasi mengenai kusta, tidak hanya kisah para penyandang kusta yang terkena stigma negatif dari masyarakat akan tetapi juga di jelaskan apa itu kusta dan perawatan tangan para penyandang kusta.
Lebih dekat dengan NLR Indonesia dan Kusta
Dari tadi kita ngomongin NLR Indonesia, siapa sih NLR Indonesia? apakah nama orang? nah dari pada banyak yang menduga dan belum banyak orang yang tahu tentang NLR indonesia itu sendiri.
Maka sini sini Mpo jelasin ya.
NLR Indonesia adalah sebuah lembaga yayasan nirlaba dan non pemerintah yang sudah ada sejak tahun 1975 yang bertugas pada permasalahan penanganan kusta dan konsekuensinya.
Hebatnya lagi NLR Indonesia merupakan anggota dari NLR Internasional yang berpusat di negri kincir angin, Belanda.
Tidak hanya ada di Indonesia, NLR juga ada di beberapa negara seperti NLR Brazil, NLR India, NLR Nepal dan NLR Mozambique.
Fokus kerja NLR Indonesia ada tiga yaitu
1. Zero transmission (Nol penularan)
2. Zero disability (Nol penyandang cacat)
3. Zero exclusion (Nol ekslusi)
Omongin soal permasalahan kusta di indonesia, ternyata kasus kusta menempati posisi nomor tiga di dunia yaitu 18.000 kasus setelah negara brazil (19.000 kasus) dan India (103.000 kasus).
Seorang dokter asal Norwegia bernama Gerhard Armauer Hansen adalah seorang ilmuan yang menemukan penyakit kusta atau biasa di sebut Hansen's disease.
Kusta sendiri sebenarnya adalah penyakit yang bisa disembuhkan dan tanpa adanya cacat tubuh, asalkan tidak terlambat dalam penanganan dan minum obat teratur selama 6 bulan hingga 12 bulan berturut-turut.
Tanda awal penyakit kusta adalah bercak putih atau merah pada kulit dan mati rasa yang menyerang pada saraf tepi.
Kusta merupakan penyakit menular yang ditularkan oleh cipratan atau percikan air liur yang keluar dari hidung atau mulut ketika batuk.
"Saya banyak belajar dari NRL ketika NRl memberikan pelatihan atau kegiatan yang menjelaskan tentang kusta" hal tersebut diungkapkan oleh Ardi Yansyah, salah satu OYPMK dan mitra NLR Indonesia sekaligus ketua Permata Bulukumba.
Dalam talk show live youtube di channel Ruang KBR, Ardi Yansyah juga menceritakan pengalaman yang mengalami stigma negatif di masyarakat sejak ia penyandang penyakit kusta.
Ardi Yansyah dahulunya seorang aktivis dengan aktif di karang taruna di wilayah rumahnya. Sejak ia menderita penyakit kusta semuanya berubah 100 persen.
Debora tanya (MC) , Ardi Yansyah, Aya tobiki, Asken Sinaga (dari kiri ke kanan) |
"Saya merasa perubahan sikap teman-teman saya berubah ketika melihat saya, dahulu banyak yang ikut sama saya sejak saya kena kusta maka mereka jarang ke rumah. Hal ini terjadi 2011 hingga 2015. sejak adanya edukasi tentang kusta perlahan dan pasti masyarakat berubah" ujar Ardi Yansyah.
Ardi Yansyah juga menceritakan awal pertemuan hingga akhirnya kolaborasi permata bulukumba di tahun 2018.
Saat itu Permata sulawesi Selatan ada 4-5 cabang, Salah satunya adalah permata bulukumba. dari situlah Permata bulukumba berkenalan dengan NRL Indonesia hingga akhirnya sampai saat ini masih terjalin kolaborasi.
NRL Indonesia juga membuka peluang kelompok masyarakat yang mempunyai inovasi maupun kelompok penyandang disabilitas untuk membantu pelaksanaan program kusta yang dijalankan oleh NRL Indonesia.
"Program NRL sejalan dengan program pemerintah dalam memberantas kusta dengan berbagai cara lewat melalui beberapa inovasi seperti bantuan dukungan teknis advice , edukasi ke masyarakat , edukasi lewat sosmed , media massa" ujar Asken Sinaga selaku Exclusive Director NRL Indonesia.
Kenalan yuk dengan Sasakawa Health Foundation.
Sasakawa Health Foundation berdiri pada tahun 1974 oleh Ryoichi Sasakawa dan Morizo ishidate.
Menurut Aya tobiki selaku chief program Hansen disease dari Sasakawa Health foundations,
Sasakawa Health foundation merupakan lembaga nirlaba yang berasal dari Jepang dengan fokus kerja dalam tiga pilar yaitu
1. tackling leprosy berupaya mengatasi masalah kusta.
2. Menghilangkan diskriminasi.
3. Sejarah penanganan kusta bisa melalui lewat museum penyakit Hansen, website tentang sejarah penyakit kusta.
Dengan adanya studi banding antar dua negara baik di pihak NRL indonesia maupun Sasakawa health foundation dimana kita sama-sama bisa saling belajar untuk mengatasi masalah penanganan kusta di negara masing masing. Hal ini di lakukan agar penyakit kusta tereleminasi di indonesia bahkan di dunia.
di akhir cerita ini Mpok mau berbalas pantun. cacat tubuh karena kusta
cacat tubuh bisa dicegah dengan datang ke dokter segara
Pengobatannya pakai jangka waktu dan harus disiplin, ya
ReplyDeleteMirip2 sakit TBC.
Apapun itu, yang namanya penyakit itu harus dihindari.
Smoga kita senantiasa diberi kesehatan, Aamiin...
Dengan bersinergi kolaborasi ketiganya ini, semoga kusta di tanah air melaju menuju eliminasi
ReplyDeleteTerus terang saya sendiri masih takut banget lihat dan berdekatan dengan penderita kusta. Efeknya secara fisik, tubuh bagian luar, kelihatan banget. Sering miris dan pedih ngeliatnya. Tapi semoga dengan Sasawaka Health Foundation, penyakit kusta bisa diminimalisir penyebaran dan jumlah penderitanya.
ReplyDeleteSenang ya banyak yang peduli kasus kusta
ReplyDeletesehingga diharapkan kusta bisa diminimalisir, bahkan hilang dari bumi Indonesia
KApan ya penyakit KUSTA tereliminasi dari muka bumi seperti penyakit cacar? Kasihan banget sama penderita kusta. Mereka tidak hanya berjuang melawan penyakitnya, tapi juga berjuang melawan stigma negatif masyarakat...
ReplyDeleteSemoga tidak ada lagi stigma yang datang ya baik itu dari luar maupun dari dalam keluarga sendiri kepada si pasien, harusnya didukung ya agar lekas pulih
ReplyDeleteStigma penderita kusta atau lepra ini memang dari dulu sampai sekarang. Makanya harus terus dihadirkan informasi dan edukasi seputar penyakit kusta. Jadi masyarakat bisa paham dan mulai menerima penderita kusta yang sudah sembuh untuk kembali hidup di masyarakat. Bagus sekali apa yang dilakukan NRL Indonesia.
ReplyDeleteSaat membaca tentang kusta, saya dibuat salut dengan apa yang dilakukan oleh NLR Indonesia yang terus konsisten melakukan upaya sosialisasi ke masyarakat dalam upaya mengubah stigma di masyarakat
ReplyDeleteMencegah dan mengobati Kusta serta memberi dukungan pada survivor kusta memang nggak bisa sendiri ya Mba? Harus ada kerjasama dan kolaborasi dengan banyak pihak termasuk dengan Sasakawa Health Foundation ini. Keren sih ini..
ReplyDeleteSalut banget dengan dialog interaktif ruang KBR ini.
ReplyDeleteSelalu konsisten mengedukasi masalah kusta sehingga kita semua terbuka lebar untuk memahami bagaimana stigma negatif penderita kusta dan OYPMK ini mampu bertahan.
Alhamdulillah, kalo kusta jadi penyakit yang memang perlu diperhatikan secara bersama. Sebab penyakit ini harus kita lawan, dan beruntungnya sekarang di Puskesmas sudah tersedia obat kusta secara gratis.
ReplyDeleteKeren bgt ni kolaborasi, smoga kusta segera bisa tereleminasi ya di Indonesia, dan juga negara2 lainnya
ReplyDelete