Mulyati adalah sosok seorang perempuan yang sederhana, setia dan tangguh.
ia adalah istri seorang ustad yang setia mendampingi suami dalam menjalankan tugas dakwahnya.
Alhamdulillah dari hasil pernikahan dengan seorang ustad, mereka dikaruniai anak yang cukup banyak akan tetapi ia pintar mengajak anak-anaknya untuk mempunyai bertanggungjawab.
Ada pelajaran penting yang ia ajarkan ke almarhumah mamaku dan pelajaran itu selalu ku praktekan. pelajaran ini soal masak memasak.
Mpo sudah ceritakan di atas bahwa ibu Mulyati punya anak yang cukup banyak makanya ia harus pintar dalam mengelola keuangan keluarga terutama memenuhi kebutuhan sehari-hari.
1. Potongan ayam yang sama. karena ia mempunyai jumlah anak yang cukup banyak, ia mengajarkan anak-anaknya untuk tidak mempunyai sifat iri.
Kalau ia memasak ayam. ia selalu membeli potongan ayam yang sama misalnya paha semuanya atau dada semuanya.
2. Bahan mahal di campur bahan murah.
Biar gaji suami pas setiap bulan maka sebagai ibu rumah tangga, ia harus pintar memilih bahan pangan yang akan disajikan untuk keluarga dengan
memadukan bahan mahal dengan bahan murah misalnya mau masak sambal goreng ati, maka ia memadukan kentang dan ati ayam. ati ayam tersebut sebagai peganti ati sapi.
Selain memadukan bahan makanan yang bukan protein akan tetapi juga bisa juga sayuran seperti sayur toge ditambah potongan tahu atau memasak sayur tahu.
3. Memasak yang praktis
waktu sangat penting agar semua anak-anaknya bisa makan tepat waktu.
untuk itulah ia memilih menu praktis dalam setiap hidangan yang ia buat akan tetapi terlihat enak dan lezat walaupun makan dengan sederhana.
Memasak |
Cobaan terbesar dalam hidupnya ketika ia harus menghadapi ujian hidup saat sang suami terkena syaraf kejepit.
Masih ingat dalam ingatanku ketika matahari belum menampakan sinarnya, tepatnya sih sehabis subuh. seperti biasa Mpo dan adik jalan pagi eh ketemu bertemu ibu Mulyati yang sedang nunggu bajaj untuk ambil nomor antrian untuk pengobatan suaminya.
ia begitu setia mendampingi suaminya berobat dan selalu bersabar dalam menghadapi cobaan ini, hingga akhirnya Allah lebih sayang dengan mengambil nyawa suaminya.
Umroh |
sekarang ibu Mulyati tinggal bersama anak dan cucunya menikmati hari tua dirumahnya yang sederhana.
Ibu Mulyati adalah sosok yang Mpo rekomendasikan untuk pergi ke tanah Suci.
di akhir cerita ini Mpo mau balas pantun.
Ada peniti di dalam gerabah
Ada Ibu Mulyati yang mau pergi Umroh
Ibu Mulyatiiii, benar-benar sosok yang bisa dijadikan teladan ya, apalagi kesabaran dalam berumah tangga. Semoga sehat selalu buuu..
ReplyDeleteAamiin Terima kasih atas doanya dan doa yang sama untukmu juga
DeleteSemoga Bu Mulyati diberikan rezeki untuk pergi umroh. Selain itu, beliau juga diberikan kesehatan dan keberkahan. Aamiin...
ReplyDeleteWah Terima kasih banyak atas doanya. Doa yang sama untukmu juga ya
DeleteMengelola keuangannya bisa kita tiru nih ada mencampur nahan mahal dan bahan murah nah agar makanan tetep enak sengan biaya terjangkau
ReplyDeleteBenar makan enak dengan harga terjangkau
DeleteIkut mendoakan untuk Ibu Mulyati semoga bisa memenuhi panggilan Allah ke tanah suci dengan melakukan ibadah umroh
ReplyDeleteAamiin Terima kasih atas doanya dan doa yang sama untuk mu juga
DeleteMasyaAllah, sehat selalu untuk Ibu Mulyati, dan semoga Beliau bisa segera berangkat Umroh, Aamiin :)
ReplyDeletesalut dengan kisah Ibu Mulyati yang sabar dan adil ini ya Mpok :)
Aamiin. doa yang sama untuk mba juga.
DeleteCerita potongan ayam yang sama tuh seperti eyangku yangs elalu tekankan semua harus dapat rata walaupun sedikit. Makasih sudah mengingatkan, Mpo
ReplyDeleteSalam hangat buat eyangnya.
DeleteLuar biasa ibu Mulyati. Memgajarkan anak-anaknya untuk tidak memiliki rasa iri. Semoga terwujud umrahnya.
ReplyDeleteInspiratif sekali ibu Mulyati ini mpo
ReplyDeletesemoga bisa segera jadi tamu Allah di tanah suci ya
ceritanya menyentuh juga Mpo.. semoga bisa terwujud yaa berangkat umrohnya. btw kayaknya itu pantunnya belom selesaiii hihi gemes bacanyaahh haha
ReplyDeleteAamiin, semoga niat Bu Mulyati berangkat umrah dimudahkan, dan diberi kesehatan, cerita Bu Mulyati begitu menginspirasi
ReplyDeleteSemoga keinginan bu Mulyati, dan niat baik Mpo untuk mengumrahkan Bu Mulyati diijabah sama Allah... Aamiin...
ReplyDelete