Membaca salah satu pemenang Astra Award, Siti Salamah, Mpo jadi terharu karena Mpo juga merasakan sendiri Mpo juga memilah sampah plastik dan menjualnya.
Hasil penjualan sampah plastik memang tidak seberapa, kebetulan Untuk mendapatkan harga terbaik Mpo suka
browsing di instagram, aplikasi dan google.
Namun harganya masih seragam dan kalaupun ada yang lebih tinggi, lokasi pengambilannya hanya di daerah tertentu aja.
Sampai akhirnya Mpo menjual sampah plastik di dinas kebersihan untuk minyak jelantah dan
semua jenis sampah kecuali botol terbuat dari kaca.
Seperti yang kita ketahui bahwa Indonesia telah menghasilkan 19ton sampah yang kebanyakan berasal dari makanan.
Permasalahan sampah bukan hanya tugas tukang sampah dan pemerintah tapi persoalan
sampah juga masalah kita semua dan perlu peran aktif kita buat untuk sama sama
menanggulangi sampah
Ada sebagian orang yang berkata "rumah kecil makin semak kalau kita ngumpulin sampah?".
Sebenarnya kalau ada niat dan rajin maka sampah tersebut tidak akan menjadi gunung sampah di
rumah kita dengan cara:
1. Niat
memilih sampah.
2. Langsung dikerjakan.
Begitu melihat satu sampah maka kita langsung kerjakan untuk melepaskan tutup botol plastik, membuang merk botol. Selesai memasak langsung deh masukin minyak jelantah ditaruh di
botol plastik minuman 1,5liter.
3. Diperkecil
Untuk sampah plastik maka kita diperkecil ukurannya dengan diremas.
4. Penempatan.
Untuk penempatan botol plastik bisa dilakukan di gudang.
Siapapun tidak ada orang yang mau jadi pemulung. Profesi ini dianggap hina karena mengambil sampah plastik di jalanan. Mpo suka kasihan lihat pemulung yang membawa sampah plastik dengan karung ukuran jumbo.
Apalagi udara Jakarta sekarang tidak bersahabat dimana polusi udara dalam
katagori tidak sehat dan mencapai posisi nomor satu di dunia dengan kualitas udara buruk.
Mpo melihat rata-rata para pemulung tidak memakai masker saat bertugas, mereka lebih
mengutamakan mengisi perut yang lapar daripada membeli masker.
Padahal kualitas udara yang buruk bisa berdampak pada kesehatan seperti ISPA,meningkatnya serangan asma, meningkatnya serangan jantung dan keracunan gas toksik.
Beratnya beban yang mereka pikul tidak jadi masalah asalkan perut bisa terisi.
Sosok Salamah Membantu Pemulung Meningkatkan Taraf Hidup .
Seperti yang kita ketahui bahwa para pemulung mempunyai pendidikan yang rendah sehingga
untuk beralih profesi sangatlah tidak mudah.
Apalagi kalau mereka sudah berkeluarga dimana
anak dan istri harus dinafkahi maka beban hidup mereka akan bertambah berat.
Seperti yang Mpo ceritakan diatas sangat di sayangkan bahwa hasil penjual sampah maka
harga sampah plastik sangatlah murah.
Sosok Siti Salamah merupakan sosok yang membantu taraf kehidupan pemulung dengan
memutuskan mata rantai pengepul sampah kelas kakap yang menjadi penyebab harga
sampah plastik menjadi murah.
Para pemulung di Tanggerang tepatnya di Jurang mangu Timur bisa menikmati hasil 2 kali lebih
tinggi daripada setor ke pengepul.
Tidak hanya itu sosok Salamah juga mengajarkan anak-anak pemulung sekolah non formal
dimana diajarkan mengaji lewat program rumah pohon.
Istri para pemulung juga diajak untuk menaikan kesejahteraan. Jika kita bersama-sama maka taraf hidup pemulung.
Siti Salamah juga mendirikan webhub sebuah wadah kewirausahaan sosial yang berfokus pada pengelolan sampah dan ekonomi sirkular di daerah urban dengan pendekatan sistem teknologi yang terintegrasi.
lewat program webhub para penyelanggara event juga di bantu untuk menyelesaikan persoalan sampah yang dibuang sembarangan oleh para penonton konser ataupun pameran.
di akhir cerita ini Mpo mau berbalas pantun.
Jalan jalan ke Tanggerang.
Berfoto di depan tugu adipura. Permasalahan sampah bisa diatasi sekarang.
Lewat sosok siti salamah, pemulung jadi sejahtera.
Salut banget dengan sosok Ibu Siti Salamah ini karena telah mampu membantu merubah taraf hidup pemulung ya, harga sampah jadi lebih tinggi, bahkan diberikan edukasi juga ya. Keren! Semoga banyak sosok seperti ibu Salamah ini di berbagai wilayah Indonesia ya.
ReplyDeleteAamiin terima kasih atas doanya. Tetap semangat perempuan untuk menginspirasi perempuan.
DeleteSoal sampah ini emang maju kena mundur kena
ReplyDeleteYang ideal memang mengajarkan anak anak kita untuk mengurangi sampah dan memilah sampah
Tapi rasanya percuma karena sistem persampahan pemerintah gak mendukung
Tahap demi tahap pasti ada perbaikan. Doakan saja. Terima kasih sudah hadir silahturahmi ke blog Mpo.
DeletePendidikan sedari kecil akan membuat ia jadi cinta lingkungan
DeleteSalut untuk kak Siti Salamah atas kepeduliannya pada pemulung. Tidak hanya mengangkat perekonomian para pemulung tapi juga membantu kebersihan lingkungan dengan pengelolaan sampah.
ReplyDeleteIya event organizer jadi gak pusing lagi soal sampah.
DeleteSetuju bahwa, sampah harus diperhatikan cara penanganannya secara bijak. Melalui pemulung kita masyarakat merasa terbantu, karena bagaimana pun juga profesi seperti itu tetap saya hargai, para pejuang nafkah pasti tahu.
ReplyDeleteApapun profesi mu yang penting semangat dan terus berusaha
DeleteNah setuju banget mpok..hehe, tetap disyukuri dan mudah2an menjadi keberkahan hidup dan bisa bermanfaat untuk orang lain.
DeleteSuka liat beberapa ibu-ibu yang membawa karung-karung besar berisi botol-botol bekas, kalau dipikir mereka bisa hidup dari hasil menjual sampah plastik, salut juga sih
DeleteMasyallah mpo hebat banget ikh udah sampai ke tahap memilih sampah. Jarang banget orang sampai ke tahap ini soalnya. Aku masih di tahap meminimalisir sampah, ga buang sampah sembarangan, mengurangi sampah plastik dll. Oh ya ngomong - ngomong bu Salamah ini hebat banget ya bisa membantu mengajar para pemulung. Masyallah
ReplyDeleteMengajar anak-anak dari pemulung merupakan cara agar mereka mendapatkan pendidikan.
DeleteSosok yang bisa dijadikan inspirasi ya Ibu Salamah ini, karena sampah jadi dipilah dan membantu pemulung juga
ReplyDeleteAamiin kesejahteraan pemulung
DeleteKeren banget ya. Tak hanya mengolah sampah, tapi pemberdayaan masyarakatnya sudah semodern ini untuk ukuran para pejuang sampah. Salut sekali. Keren!
ReplyDeletesetuju kak,
Deletejadinya banyak kebermanfaatan ya yang dilakukan untuk lingkungan
Aamiin makin banyak yang terbantu dengan inovasi yang dilakukan Siti salamah
DeleteKemarin salah satu TPA Bandung kebakaran, Mpo.
ReplyDeleteSehingga ini menghambat kami yang punya sampah rumah tangga untuk membuang sampah harian. Dan tercetuslah ide dari perangkat RT dan RW untuk kompakan kelola sampah. Sejalan dengan ide Siti Salamah ya..
Konsisten dan men-encourage orang-orang sekitarnya untuk bisa kelola sampah mandiri.
Ide yang bagus tuh. Ayo laksanakan
DeleteYa Allah aku kok jadi malu nih sama sosok ibu Siti Salamah yang sudah konsentrasi dan berdedikasi dalam memilah dan pengolahan sampah serta meningkatkan taraf hidup pemulung. Aku cuma memilah doang tapi cuma bisa sampai tahap taro di rongsokan
ReplyDeleteHayuuk kita bisa memilah sampah dari rumah, semangat melakukannya
DeleteItu juga sudah bagus. Suatu saat lebih ditingkatkan lagi ya
DeleteMasyaAllaah aku jd termotivasi buat belajar sampah nih. Pengen juga berkontribusi untuk bumi. Bu Salamah sosok yg keren bgt, selain mensejahterakan pemulung juga membantu mereka dalam hal pendidikan. Salut.
ReplyDeleteAyo ikutan berkontribusi dengan membuang sampah sesuai jenisnya
DeleteSelalu senang melihat kisah inspiratif seperti ini. Bu Salamah bisa melihat sebuah permasalahan jadi peluang untuk meningkatkan kesejahteraan tak hanya untuk dirinya, tapi untuk orang lain. Keren!
ReplyDeleteTidak hanya peduli lingkungan, tapi peduli dengan masa depan anak pemulung, istri pemulung dan masa depan generasi bangsa yang berkelanjutan mewakili kesehatan dan kesejahteraan. Sepantasnya Bu Siti Salamah mendapatkan Satu Indonesia Awards...
ReplyDeleteluar biasa yaaa mba. Alhamdulillah kita banyak mendapat inspirasi dari sosok beliau. Sungguh kontribusi nyata untuk bumi kita tercinta
ReplyDeleteSemoga semakin banyak orang-orang yang seperti siti salamah, bisa kontribusi banyak untuk sekitar.
ReplyDeletesemoga akan hadir siti-siti salamah lainnya yang bisa juga turut menginsipirasi dan menjadi motivasi. Mantap!
ReplyDeleteInsipratif banget ya Ibu Siti Salamah ini, dan saya salut banget adanya Astra award yang bikin lebih banyak orang-orang semangat untuk melakukan hal-hal baik apa saja, khususnya untuk lingkungan kita yang semakin menyedihkan sekarang ya
ReplyDeleteInspiratif...keren sekali ibu Siti Salamah yang membantu taraf kehidupan pemulung beserta keluarganya yang membuat mereka lebih sejahtera. Makasih sudah menuliskan kisah Beliau, Mpo
ReplyDeleteSolutif ya? sampah organik kita kompos
ReplyDeletesampah anorganik kita jual atau berikan ke pemulung untuk meningkatkan penghasilan mereka
Seperti sepele permasalahan sampah ini ya. Tapi ternyata tidak banyak yang peduli sebegitu mendalam seperti Mba Siti Salamah ini
ReplyDeleteSaya setuju Mbak Siti jadi jagoan satu Indonesia Awards
Salut dengan Ibu Salaman. Oh ya, salah satu abangku juga pengumpul barang bekas. Menurutku pekerja ini jadi salah satu pahlawan lingkungan. Kalau nggak ada pengumpul, meski kita udah pilah jenis sampah, ya bingung juga karena nggak bisa dari ulang sendiri. Masyarakat awan taunya ya, barang yang masih laku, dijual ke pengumpul buat didaur ulang. Itupun udah bagus banget, karena minimal sampah di TPS jadi berkurang.
ReplyDeleteWahh keren, kisahnya inovatif sekali. Mengajarkan kita untuk memanfaatkan apa yang ada termasuk sesuatu yang dianggap sampah sekalipun.
ReplyDeleteKeren sekali langkah yang diambil oleh Siti Salamah yang mengedukasi dengan baik para pemulung sehingga memiliki kemampuan kewirausahaan sosial yang meningkatkan taraf hidup pemulung.
ReplyDeletewah sosoknya menginspirasi banget ya, apalagi masalah sampah tuh ga bisa dibiarin begitu aja, hrs kita mulai dgn mengolah sampah dgn baik, aksinya siti salamah ini bs nih kita praktekkin di lingkungan kita
ReplyDeletemasyaAllah makin semangat untuk diriku juga memberdayakan sampah dan memilah yang baik. Bu salimah ini kayak ibuku yang telaten banget.
ReplyDelete