Perempuan Batak Tidak Mendapatkan Warisan di Dalam Talkshow Wedding Batak Exhibition

 

Perempuan batak yang satu ini jadi bahan berita hangat yang banyak di bicarakan dalam seminggu ini. Ia bernama Lyodra Ginting.
Lyodra


Lyodra   tampil memukau di depan Paus fransiskus dengan menyanyikan dua buah lagu yaitu prayer dan sang dewi. 

Lyodra tidak hanya unjuk gigi, suara emasnya tapi juga penampilan dengan tampil beda.ia memakai baju adat karo. 

Yap seperti yang kita ketahui Lyodra jebolan ajang pencarian bakat ini terlihat percaya diri dengan baju adat karo. 

Mengutip berita dari berita online, metro tv "walaupun tudungnya berat, kira-kira 2 kilogram. saya sambut dengan sukacita karena hari ini saya bertemu Paus Fransiskus". Ujar Lyodra.

Lyodra memakai baju kebaya merah dengan hiasan make up berwarna nude akan tetapi ia terlihat cantik dan glowing . Ia  juga memakai tudung. Tudung adalah hiasan kepala yang dipakai sama seorang perempuan dari tanah karo. 

Lyodra seorang perempuan Batak yang  menginspirasi generasi muda untuk bangga cinta tanah air dengan memakai baju adat karo dan tampil memukau di depan ratusan ribu jemaah gereja saat menghadiri misa agung di Gelora Bung Karno yang di hadiri oleh Paus Fransiskus. 

Lika Liku jadi Perempuan Batak dalam Talk show Wedding Batak Exhibition 


Ternyata banyak perempuan Batak yang tidak seberuntung lyodra yang mendapatkan kebebasan berkarya dan pendidikan.

Memang tidak mudah jadi perempuan batak hal ini masih banyak yang menganut sistem patriarki. 
Patriaki dalam budaya batak


sistem patriarki adalah sistem sosial yang menempatkan laki-laki sebagai pemegang kekuasaan utama dan mendominasi kehidupan sosial. 

Lalu apa aja sih lika-liku jadi perempuan Batak ?
  • Kebebasan berpendapat dan mengambil keputusan.  

Perempuan batak jadi anak nomor kelas dua dimana pendapatnya tidak selalu dianggap dan setiap keputusan keluarga diambil oleh laki-laki.

  • Tidak boleh bercerai karena bikin malu keluarga. 

  • Perempuan Batak tidak mendapatkan warisan karena warisan lebih banyak dan lebih besar di berikan oleh laki-laki. 

Masih banyak sebenarnya budaya batak yang menganak tirikan anak perempuan hal ini bisa menjadi pembicaraan hangat yang bisa di bahas lewat talk show. 

Lewat talk show dengan tema harta, tahta dan wanita dalam budaya batak .Peran hukum dalam mengadaptasi budaya batak merupakan talk show interaktif dalam acara wedding batak exhibition yang di selenggarakan di smesco pada tanggal 7 September 2024. 
Talk show


Talk show kali ini menghadirkan pembicara Ina rachman, S.H, M.Hum selaku managing partner maestro patent internasional dengan moderator Martha Simanjuntak. 

Karena moderator seorang perempuan batak sedangkan ina Rachman dengan latar belakang pendidikan dunia hukum sehingga diskusi ini makin manarik untuk disimak.

"Rata-rata orang batak menerapkan budaya patriarki dimana soal harta warisan lebih banyak di berikan ke laki-laki sedangkan kalau soal kasih sayang di berikan sama besarnya" ujar Marta Simanjuntak. 

Walaupun Anak perempuan mendapatkan sedikit harta warisan akan tetapi ia mendapatkan perhiasaan dari orangtuanya sebagai hadiah dan bentuk kasih sayang. Perhiasaan tersebut  kadang nilainya melebihi harta warisan. 

Tidak hanya soal warisan, seorang perempuan batak tidak boleh memiliki pendidikan tinggi dan hanya jadi ibu rumah tangga di rumah setelah menikah. 

kalau di tanya, salahkah aturan budaya batak menerapkan budaya patriarki? Ina Rachman menjawab "kita tidak bisa menyalahkan aturan karena sudah ada sejak nenek moyang. ada daerah yang menganut pemahaman untuk menerapkan budaya batak, ada juga yang tidak, jadi kembali ke keluarga tersebut". 

Walaupun kembali keluarga untuk menerapkan budaya batak, ada hal yang perlu kita ingat bahwa ada budaya batak yang tidak bisa di rubah seperti yang ada dalam adat perkawinan batak harus ada 17 kain ulos yang diberikan kepada pengantin perempuan. 

Wedding Batak Exhibition Pertama di Indonesia 


Wedding Batak exhibition merupakan event pertama yang mengangkat budaya batak.  
  
event ini sangat bagus bagi calon pengantin yang ingin melaksanakan pernikahan dan orang yang ingin mengenal budaya batak.
Baju batak


Ada 100 stand yang bisa dikunjungi mulai dari stand katering, songket batak, ulos, baju pengantin internasional, perhiasaan, tempat honey moon, percetakan undangan pernikahan, mobil pengantin, sewa gedung atau hotel hingga makanan. 
Tas kain ulos


Setiap stand memberikan promo yang berbeda yang bisa dimanfaatkan calon pengantin untuk menghemat biaya pernikahan. 
Paket pernikahan 


Mpo mengunjungi setiap stand terutama stand makanan dimana kita bisa membeli makanan dengan harga terjangkau seperti paketan dimsum seharga 25.000, 2 tahu jelotot 10.000, kebab seharga 15.000 

di akhir cerita ini Mpo akan berbalas pantun. 

Makan tape goreng sama minum es teler dapar diskon bikin senang, acara pernikahan batak bisa berjalan lancar

28 comments

  1. Tadinya mau sedih, tapi setelah sampai "dapet perhiasan yang harganya bisa melebihi warisan" jadi kembali tenang aku. :D

    Tapi tetep sedih sih ya, karena gak boleh memiliki pendidikan formal tinggi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada dampak buruk dan baiknya budaya patriarki .hal ini tergantung keluarga terutama seorang ayah.

      Delete
  2. biasanya, orang Karo enggan disebut sebagai orang Batak karena mereka sebenarnya suku yang berbeda. Yang penting, isu yang sedang dibahas cukup universal, ya

    ReplyDelete
  3. Pengetahuan baru buat saya
    Soalnya kalau dalam suku Bugis/Makassar masih dapat hanya saja memang jatah perempuan tidak sama dengan laki-laki
    Perempuan Batak harus bener bener punya pendapatan supaya meski sudah menikah tidak juga berharap full sama suami meski warisannya banyak kelak

    ReplyDelete
  4. Maskipun ga dapat warisan tapi bisa dapat hadiah ya dari keluarga. Memang hukum adat masih dipegang & dijalankan tapi dalam kondisi tertentu juga bisa pakai hukum positif yng penting ada kesepakatan keluarga, gitu ya kata Mbak Ina di talkshownya. Jadi tau deh budaya Batak lebih dekat

    ReplyDelete
  5. Padahal banyak perempuan batak juga yang keren2 yang berkarya ya meskipun lumayan banyak stigma kurang menguntungkan bagi perempuan batak.

    ReplyDelete
  6. Wedding Batak exhibition membuat kita jadi sedikit paham mengenai adat dan budaya Batak.
    Meskipun singkat, namun sangat berkesan yaa, Mpo. Apalagi bisa berfoto menggunakan ulos Batak yang cakeepp~

    ReplyDelete
  7. Tas ulos nya cakep banget modelnya kayak brand elit itu tapi ini etnik huhu jadi salfok ke situ. Tema talkshownya bagus ya,,, harta, tahta, dan wanita batak jadi tau tiap daerah punya sistem pembagian waris yang beda pula, walau sudah diatur oleh agama dan negara tapi kalau sudah mengakar budaya jadi ya sulit

    ReplyDelete
  8. Ada makna apa tu mpok di balik pemberian 17 selendang ulos kepada calon pengantin perempuan? Biasanya masing2 ritual memiliki arti.

    ReplyDelete
  9. Untuk yang akan menikah dengan menggunakan adat Batak, acara WBE ini jadi banyak masukan dan inspirasi ya Mpo. Apalagi bisa sambil tahu vendornya juga

    ReplyDelete
  10. baru tahu kisah perempuan batak yang tidak dapat warisan karena adat. Di Islam wanita dan pria dapat dua2nya. tapi berbeda jumlah.

    ReplyDelete
  11. Wah ini aku baru tau loh tentang adat dan budaya dari suku Batak. Terus kalau misal nih anaknya ternyata perempuan semua gimana tuh mak? Tapi memang menarik ya setiap adat dan budaya yang ada di Indonesia ini.

    ReplyDelete
  12. wah ini acaranya menarik banget. coba aku di jakarta pengen banget bisa ke sana karena bisa menambah pengetahuan tentang adat batak

    ReplyDelete
  13. Iya juga sih, keturunan warga Batak yang generasi mudah tidak bisa protes karena udah jadi ketentuan adat sejak jaman leluhur mereka. Dan kembali lagi ke keluarga masing-masing. Aku malah penasaran tahu jelotot yang Mpok beli itu kayak gimana?

    ReplyDelete
  14. Acara yang menarik ya mpo. Bisa mengulik sedikit tentang keunikan budaya batak ya
    Saya juga pernah bertemu bu Martha
    Waktu itu, beliau membuka butik Chataulos di surabaya

    ReplyDelete
  15. Lyodra gak hanya cantik tapi memang suaranya keren banget. Eh aku baru tahu lho kalau dia suku Batak. Setahuku Batak memang salah satu suku yang punya banyak adat istiadat yang khas.

    ReplyDelete
  16. Mungkin sama seperti di Agama Islam ya mbak. Dalam agama Islam juga warisan anak laki laki lebih banyak daripada warisan anak perempuan.

    ReplyDelete
  17. Wahhh, lengkap sekali penjelasannya. Saya orang sumut, banyak teman-teman yang bermarga. Sebagian yang saya tahu dari artikel ini emang ada benarnya, nambah lagi ilmu baru untk mengenal budaya lainnya

    ReplyDelete
  18. Bagaimana kalau suaminya toxic apakah tetap tidak boleh bercerai?, untungnya ada hadiah kasih sayang yaa

    ReplyDelete
  19. Seru banget ya acaranya jadi lebih mengenal kebudayaan suku lain, perempuan Batak rata-rata pendidikannya tinggi karena orangtua memahami pentingnya pendidikan untuk anak-anak

    ReplyDelete
  20. Seru banget ya acaranya jadi lebih mengenal kebudayaan suku lain, perempuan Batak rata-rata pendidikannya tinggi karena orangtua memahami pentingnya pendidikan untuk anak-anak

    ReplyDelete
  21. Wah menarik banget ini talkshow-nya ya. Aku penasaran banget dengan budaya batak ini. Iya, soal budaya patriarkinya yang bikin kepengen tahu lebih banyak. Tapi di zaman yang modern ini, kayaknya udah banyak juga ya yang adat bataknya gak 100% diterapkan secara saklek. Temenku perempuan batak soalnya udah banyak yang sekolahnya tinggi. Bahkan lebih tinggi dari sodara laki-lakinya.

    ReplyDelete
  22. Wah menarik banget ini talkshow-nya ya. Aku penasaran banget dengan budaya batak ini. Iya, soal budaya patriarkinya yang bikin kepengen tahu lebih banyak. Tapi di zaman yang modern ini, kayaknya udah banyak juga ya yang adat bataknya gak 100% diterapkan secara saklek. Temenku perempuan batak soalnya udah banyak yang sekolahnya tinggi. Bahkan lebih tinggi dari sodara laki-lakinya.

    ReplyDelete
  23. wao berat tudungnya hampir 2 kg, kuat banget ya lehernya menyangga tudung seberat itu, dalam waktu tidak sebentar pula.

    Saya baru tahu kalau ternyata di Batak tuh menganut paham patriarki, tapi seneng juga karena kini sudah banyak perempuan batak yang maju

    ReplyDelete